CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Jumat, 28 Februari 2014

Penggunaan Tanda Petik Dua (") dan Tanda Petik Satu (')



  1. Tanda petik ("...")
    1. Tanda petik mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah atau bahan tertulis lain. Misalnya:
      • "Saya belum siap," kata Mira, "tunggu sebentar!"
      • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, "Bahasa negara ialah bahasa Indonesia."
    2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat. 
      Misalnya:
      • Bacalah "Bola Lampu" dalam buku "Dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat".
      • Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul "Rapor dan Nilai Prestasi di SMA" diterbitkan dalam Tempo.
      • Sajak "Berdiri Aku" terdapat pada halaman lima buku itu.
    3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang memunyai arti khusus. 
      Misalnya:
      • Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara "coba dan ralat" saja.
      • Ia bercelana panjang yang di kalangan remaja dikenal dengan "cutbray".
    4. Tanda petik penutup mengikuti tanda baca yang mengakhiri petikan langsung. 
      Misalnya:
      • Kata Tono, "Saya juga minta satu."
    5. Tanda baca penutup kalimat atau bagian kalimat ditempatkan di belakang tanda petik yang mengapit kata atau ungkapan yang dipakai dengan arti khusus pada ujung kalimat atau bagian kalimat. 
      Misalnya:
      • Karena warna kulitnya, Budi mendapat julukan "Si Hitam".
      • Bang Komar sering disebut "pahlawan", ia sendiri tidak tahu sebabnya.
  2. Tanda Petik Tunggal (`...`)
    1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun dalam petikan lain. 
      Misalnya:
      • Tanya Basri, "Kau dengar bunyi `kring-kring` tadi?" "Waktu kubuka pintu kamar depan, kudengar teriak anakku, `Ibu, Bapak pulang`, dan rasa letihku lenyap seketika," ujar Bapak Hamdan.
    2. Tanda petik tunggal mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan kata ungkapan asing. 
      Misalnya:
      • feed-back `balikan`

Tidak ada komentar: