Oleh: Yenny Eka Herlin Budhiarti. M
Pembelajaran
oleh guru seringkali dikemas dengan cara yang konvensional yang cenderung
mengendapankan nilai serta seperti menutup mata terhadap perkembangan IPTEK
yang sebenarnya memberi kemudahan dalam konteks penyampaian materi pelajaran,
namun semua itu seperti terabaikan begitu saja. Selain itu, hal yang menjadi
masalah selama ini pada sebuah momen pembelajaran para siswa kurang terkondisi
dalam keadaan bahwa tiap individu siswa memiliki peluang yang sama untuk
dilibatkan secara aktif, tidak melulu para siswa yang pandai saja yang aktif
tetapi siswa lainnya pun dapat berperan lebih aktif dari biasanya. Untuk itu
perlu dipikirkan strategi pembelajaran yang memungkinkan semuanya aktif seperti
beberapa model pengelompokkan yang telah banyak kita kenal.
Pada perkembangan teknologi informasi
yang sedemikian pesat mempengaruhi hampir seluruh aspek kehidupan manusia, belajar
seharusnya bukan lagi merupakan suatu hal yang membosankan, seperti beberapa
dekade yang lalu. Guru
seharusnya mengerti apa yang sedang disukai siswa saat ini, yaitu perkembangan
ternologi. Siswa
pastinya adalah anak yang senang menerima perubahan. Untuk menerapkan
pembelajaran yang disukai siswa. Guru dapat menerapkan pembelajaran berbasis
E-learning, seperti menyajikan bahan ajar dengan suara, visualisasi,
dan animasi yang dinamis, tidak membosankan, serta padat informasi. Selain itu,
guru dapat membuat
membuat power point dengan tampilan yang menarik, mengadakan kuis di internet,
dan membuat game sederhana. Guru juga bisa membuat tugas-tugas sekolah menarik
yang berkaitan dengan internet dan kreatifitas siswa-siswinya sehingga
siswa-siswinya menjadi bersemangat dalam mengerjakan tugas sekolahnya itu dan
otomatis mereka akan mempelajari materi-materi pelajaran dengan senang hati dan
tidak merasa.
Sebenarnya, jika
teknologi digunakan secara efektif sebagai perangkat untuk berkreasi, maka
siswa akan menjadi lebih kolaboratif, dan reflektif dibanding dengan di dalam
kelas tanpa teknologi. Integrasi E-learning dalam ruang kelas, mampu juga
memberikan siswa pengalaman baru kepada siswa untuk dapat mengenalkan
penggunaan teknologi untuk membantu mereka dalam menyelesaikan permasalahan
yang mereka hadapi dalam kehidupan sebenarnya. Penggunaan teknologi informasi
dalam pembelajaran akan membuat siswa senang dan lebih rileks dalam belajar,
hal ini tentu saja akan membuat siswa mudah dalam menyerap pembelajaran yang
disampaikan. Mendidik siswa untuk berpikir kritis, menambah wawasan dan
pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar otodidak. Siswa juga tidak
perlu khawatir jika ketinggalan materi pada saat tidak masuk kelas karena
sakit, karena dengan penerapan pembelajaran berbasis E-learning siswa dapat
belajar dimana saja dan kapan saja. Sehingga bisa mengejar materi atau
mengulang materi yang telah diajarkan guru melalui pembelajaran online. Hal ini
tentu saja akan membuat siswa mudah dalam menyerap pembelajaran yang
disampaikan dan pastinya akan berdampak pada peningkatan hasil belajar siswa. Siswa
tidak akan terbebani oleh banyaknya materi yang diajarkan guru di dalam kelas.
Selain
sebagai sarana untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa,
pembelajaran berbasis E-learning juga dapat mempermudah guru dalam menyampaikan
materi pembelajaran. Sudah saatnya guru sedikit demi sedikit membiasakan diri
mengajar menggunakan media berbasis E-learning, tidak hanya mengandalkan buku
yang sudah berbagai generasi redaksinya.
Ada beberapa
inovasi yang dapat dipraktikkan oleh guru dengan menerapkan pembelajaran
berbasis E-learning antara lain dengan teknik AAK yaitu Adopsi (Pengambilan
yang ada secara utuh), Adaptasi (Pengambilan yang ada disesuaikan dengan
kondisi setempat) serta Kreasi (Pengembangan sesuatu yang benar-benar baru)
dari berbagai pendekatan, strategi, metode, teknik, maupun model pembelajaran
yang telah ada sebelumnya.
Selain itu
juga ada beberapa aplikasi yang dapat dimanfaatkan oleh guru dengan menerapkan
pembelajaran berbasi E-learning yang berupa software untuk presentasi seperti
Mindjet MindManager Pro 7 yang berguna dalam membuat peta pikiran (mind map)
secara efektif dan efisien, Microsoft Mouse Mischief dalam melakukan evaluasi
yang mampu mengkondisikan banyak siswa mengakses satu komputer serta Ms. Power
point 2007 oleh guru maupun siswa dalam pembahasan pelajaran yang didukung
strategi pengelompokkan dengan Metode Kepala Bernomor (Number Head
Together-NHT) yang dibuat lebih interaktif dengan memanfaatkan software layar
sentuh SmartNotebook 10.7. Strategi ini disinyalir akan lebih mampu
meningkatkan efektivitas belajar siswa.
13 komentar:
ide bagus itu..bisa diterapkan neh..
mksih..
ide bagus itu..bisa diterapkan neh..
mksih..
artikelnya bagus..
memang sekarang guru harus melek IT..
supaya pembelajaran menjadi bermakna..
smg menang bu..
to anonim: iyaa sama2..silahkan diterapkan..
to anonim: iyaa sama2..silahkan diterapkan..
@yetty: iyaa bu mari kita melaksanakan pembelajaran berbasis e-learning..
Majulah pendidik..
Makasih bu..
Benar sekali bu..
Sekarang banyak sekali aplikasi ataupun software pembelajaran yang menarik untuk diaplikasikan dalam pembelajaran..
@Doni: Iya pak makasih..jadi guru harus lebih kreatif dan inovatif untuk mengaplikasikan software tersebut dalam pembelajaran..agar siswa mudah menerima pembelajaran.
Guru harus mengikuti perkembangan zaman..
dengan menerapkan pembelajaran berbasi e-learning..
semangat bu smg menang..
Setuju dengan pernyataan ini bu..
"Guru seharusnya mengerti apa yang sedang disukai siswa saat ini, yaitu perkembangan teknologi"
@ Ajeng: Iya bu memang harus begitu..yuk kita aplikasikan
@Lidiana aja..
thanks bu, saya juga suka dg kalimat tsb..hehe
Posting Komentar