CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Rabu, 24 April 2013

SERTIFIKAT AJAIBKU!


Diary ke-4
SERTIFIKAT AJAIBKU!
Merujuk pada Teori Kebutuhan Maslow, kebutuhan akan penghargaan merupakan salah satu kebutuhan mendasar dari setiap individu. Jika diberikan dengan tepat penghargaan dapat memacu murid untuk belajar lebih giat. Namun, diperlukan pemahaman yang lebih luas mengenai penghargaan, lebih dari sekedar pada masa pembagian rapor ataupun perlombaan. Kreativitas dan kebijaksanaan guru berperan penting dalam pemenuhan kebutuhan ini.
Terkadang ketika seorang guru terlalu sibuk, kita melewatkan moment dimana siswa kita perlu apresiasi dan mendapatkan empowerment dari kita. Bentuk apresiasi atas siswa ini beragam namun ada yang khusus dalam merespons sikap anak. Nah salah satu pendekatan itu, adalah reward dan punishment
Reward adalah bentuk apresiasi sikap atau perilaku anak dalam bentuk sesuatu yang dia ‘suka’. Dalam bahasa mudah ini adalah hadiah buat mereka. Sementara Punishment adalah pemberian sangsi atau orang tua suka mengistilahkannya hukuman.
Perlu adanya kesepakatan Bapak/Ibu Guru tentang pemberian Reward- Punishment yang sesuai bagi siswa. Hal-hal yang kita sepakati adalah:

1.   Tidak menggunakan kata hukuman bagi kesalahan anak. 
       Tapi memberi pengertian pada anak bahwa setiap perbuatan akan menimbulkan konsekuensi atau efek bagi anak. Setiap konsekuensi adalah hasil dari perbuatannya, baik positif atau negatif. Hal ini kita lakukan agar anak terbiasa memiliki rasa tanggungjawab dan tau akan semua konsekswensi atas setiap perbuatannya. 
2.   Pentingkah melakukan kebiasaan ini? 
       Menurut saya; Ya, penting. Karena dengan membiasakan memberi reward kepada anak akan membuat anak merasa berharga, dan juga bisa menjadi salah satu cara memotivasinya ke arah yang lebih baik.
3.  Bagaimana bentuk pemberian konsekuensi yang baik bagi anak?
      Yang penting diingat adalah berilah konsekuensi tersebut sesuai dengan kadar perbuatan anak, jadi harus proporsional. Lalu bentuknya bagaimana, akan kita bahas demikian:
a.    Reward atau konsekuensi perbuatan baik; tidak selalu harus berupa barang, tetapi suatu pujian, tatapan mata hangat, memberikan jempol pada anak, juga merupakan suatu bentuk ungkapan hadiah bagi anak. Jika memang kreatif guru bisa menggunakan sertifikat ajaib seperti yang saya terapkan di kelas HEBAT.
b.    Punishment atau konsekuensi dari perbuatan yang tidak atau kurang baik harus memenuhi beberapa syarat, antara lain: tidak boleh sama sekali merendahkan harga diri anak, tidak boleh memberi hukuman fisik sama sekali (seperti memukul, menjewer atau mencubit), tidak menggunakan kata-kata ancaman (seperti awas !!). Rasa sakit yang dirasakan anak akibat hukuman fisik mungkin akan hilang hanya dalam hitungan menit atau hari, tetapi rasa sakit di kalbunya akan terbawa sampai ia dewasa kelak dan dapat mempengaruhi pembentukan karakter pribadinya. Kata-kata ancaman yang diberikan kepada anak sebenarnya sudah merupakan hukuman bagi anak sebelum ia melakukan apa-apa, bisa jadi hal tersebut justru menghambat potensi dan kreativitasnya untuk berkembang.

4.   Setiap konsekuensi yang diberikan sebaiknya selalu mengandung nilai (value)

Terbukti, bahwa pemberian penghargaan yang saya terapkan di kelas "HEBAT" dapat meningkatkan motivasi anak dalam belajar sehingga akan berdampak pada prestasi belajarnya.



(Me and my students who gets "sertifikat ajaib")

salam

@yennyarti


Tidak ada komentar: